Apa Itu Agentic AI, Contoh, dan Keunggulannya untuk Bisnis
- Marketing SWG
- 16 Sep
- 2 menit membaca

Agentic AI menjadi langkah berikutnya dalam perkembangan kecerdasan buatan. Berbeda dari model AI tradisional yang hanya mengikuti perintah dan batasan tertentu, Agentic AI mampu bertindak secara mandiri, menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan mencapai tujuan tanpa pengawasan terus-menerus.
Apa Itu Agentic AI?
Agentic AI adalah bentuk baru kecerdasan buatan yang mampu menyelesaikan tujuan tertentu dengan sedikit pengawasan manusia. Teknologi ini terdiri dari sejumlah AI agents—model pembelajaran mesin yang meniru cara manusia berpikir dan mengambil keputusan untuk memecahkan masalah secara real-time.
Berbeda dari AI tradisional yang bekerja dalam batasan tetap, Agentic AI bersifat otonom, berorientasi tujuan, dan adaptif. Sistem ini dapat bertindak sendiri untuk mencapai hasil, menyesuaikan strategi berdasarkan konteks, dan belajar dari pengalaman sebelumnya.
Agentic AI menggabungkan kemampuan generative AI dan large language models (LLMs), memungkinkan AI tidak hanya menciptakan konten, tetapi juga menggunakan hasilnya untuk menuntaskan tugas nyata secara otomatis—seperti merencanakan perjalanan, memesan tiket, hingga mengatur jadwal sesuai kebutuhan pengguna.
Keunggulan Utama Agentic AI
Otonom dan Efisien Dapat melaksanakan tugas tanpa pengawasan konstan, mempertahankan tujuan jangka panjang, dan melacak kemajuan pekerjaan.
Proaktif dan Kontekstual Menggabungkan kemampuan bahasa alami dengan logika sistem tradisional, sehingga dapat mencari data, memanggil API, dan mengambil keputusan mandiri.
Spesialis dan Terstruktur Agen dapat difokuskan pada fungsi spesifik, dengan arsitektur hierarkis (konduktor dan agen pelaksana) atau terdesentralisasi, tergantung kebutuhan bisnis.
Adaptif dan Terus Belajar Sistem dapat belajar dari hasil dan umpan balik, meningkatkan performa, serta menangani skala proyek yang lebih besar dari waktu ke waktu.
Intuitif dan Mudah Digunakan Dengan dukungan bahasa alami, pengguna cukup “berbicara” dengan sistem untuk mengakses fitur kompleks tanpa harus memahami antarmuka teknis.
Cara Kerja Agentic AI
Persepsi: Mengumpulkan data dari sensor, API, atau interaksi pengguna.
Penalaran: Menganalisis dan memahami konteks dengan NLP atau visi komputer.
Penetapan Tujuan: Menyusun strategi untuk mencapai sasaran yang ditentukan.
Pengambilan Keputusan: Memilih tindakan optimal berdasarkan data dan prediksi hasil.
Eksekusi: Melaksanakan aksi atau memberikan respons ke pengguna.
Pembelajaran dan Adaptasi: Mengevaluasi hasil dan memperbaiki strategi.
Orkestrasi: Mengatur kolaborasi antaragen agar tetap efisien dan selaras dengan tujuan akhir.
Contoh Penerapan Agentic AI
Keuangan: Bot AI yang menganalisis pasar dan mengeksekusi transaksi saham.
Transportasi: Kendaraan otonom yang menavigasi dengan data sensor real-time.
Kesehatan: Agen yang memantau data pasien dan menyesuaikan rekomendasi perawatan.
Keamanan Siber: Sistem yang mendeteksi ancaman jaringan dan mencegah serangan.
Manufaktur & Rantai Pasok: AI yang mengatur pemesanan bahan dan penjadwalan produksi otomatis.
Tantangan Agentic AI
Kemandirian AI dapat menjadi risiko jika tujuan dan metriknya tidak dirancang dengan hati-hati. Misalnya:
AI media sosial yang memprioritaskan konten sensasional untuk menaikkan keterlibatan.
Robot gudang yang mempercepat proses tapi merusak produk.
Sistem keuangan yang mengejar keuntungan jangka pendek secara berisiko.
Untuk mencegah hal ini, perlu dirancang mekanisme umpan balik dan pengawasan yang ketat, agar sistem selalu beroperasi sesuai nilai dan tujuan organisasi.
Agentic AI membawa era baru kecerdasan buatan yang lebih mandiri dan adaptif. Teknologi ini mampu berpikir, bertindak, dan belajar secara berkelanjutan—meningkatkan efisiensi di berbagai industri dari keuangan hingga kesehatan.
Namun, kesuksesan penerapan Agentic AI tetap bergantung pada rancangan sistem, tata kelola, dan tanggung jawab manusia dalam mengarahkannya menuju hasil yang aman dan bermanfaat.
(Full source: IBM Think – What Is Agentic AI?)



